Moriah: International Journal of Community Service https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah <p><strong>Moriah: International Journal of Community Service</strong> is a scientific journal Community Service published by Sekolah Tinggi Teologi Moriah (Moriah Theological Seminary). This journal is published 2 times a year, ie in May and November. The article was published on the results of community service related to education, science, technology, socio-economics, and entrepreneurship.</p> en-US srimulyani@moriah.ac.id (Dr. Sri Mulyani) andreassetiawan@moriah.ac.id (Anderas Setiawan, M.Th.) Tue, 30 Jul 2024 09:59:59 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Pendidikan Agama Kristen Keluarga Berdasarkan Ulangan 6:4-9 https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/251 <p><em>The family is the smallest cell in the congregation and society. The family is the initial institution where the child's way of learning takes place in responding to the realities of life. Guiding patterns can occur with patterns of interaction between children and parents which include intellectual curiosity and the norms that apply in society. In other words, Christian Education is not only limited to the education or teaching of Christian Religious Education in schools, but includes Christian education in the family and members of the congregation. The role of parents as educators is closely related to religious education. This is necessary, to bring every child to become an individual who has faith and fears God, is virtuous and is able to play a social role. The method used is descriptive qualitative method which is intended to find, develop and examine the truth. The technique of collecting data in this study is to use a literature review that originates from books and journals. The results of this research are expected by researchers to be able to contribute directly to related parties who are directly related to this research so that every Christian family can understand the function and their role as executors of Family Christian Religious Education based on Deuteronomy 6:4-9.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Keluarga merupakan sel terkecil didalam jemaat dan masyarakat. Keluarga merupakan institusi awal tempat berlangsungnya cara belajar anak dalam menyikapi realitas hidup. Pola membimbing bisa terjadi dengan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi keingintahuan secara intelektual dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Dengan kata lain, Pendidikan Kristen tidak saja terbatas kepada pendidikan atau pengajaran Pendidikan Agama Kristen di sekolah, tetapi mencakup pendidikan Kristen di dalam keluarga serta warga jemaat. Peran orangtua sebagai pendidik, sangat erat kaitannya dengan pendidikan agama. Hal tersebut diperlukan, untuk membawa setiap anak menjadi individu yang beriman dan takut akan Tuhan, berbudi luhur dan mampu berperan sosial. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif yang dimaksudkan untuk menemukan, mengembangkan dan mengkaji kebenaran. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan tinjauan pustaka yang bersumber dari buku-buku dan jurnal&nbsp; hasil penelitian ini diharapkan oleh peneliti dapat memberikan sumbangsih secara langsung bagi pihak-pihak terkait yang berhubungan langsung dengan penelitian ini sehingga&nbsp; setiap keluarga- keluarga Kristen dapat memahami fungsi dan peran mereka sebagai pelaksana Pendidikan Agama Kristen Keluarga berdasarkan ulangan 6:4-9.</p> Alfin Ari Dominggus, Widjaja Sugiri, Steven Phang Copyright (c) 2024 Moriah: International Journal of Community Service https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/251 Thu, 30 May 2024 00:00:00 +0000 Dialektika antara Filsafat dan Teologi https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/252 <p><em>Philosophy is a framework of thinking to find an answer to a problem while theology is an effort to live towards an unlimited God. Therefore, philosophy and theology are living endeavors humans use to discover the infinite. This research was conducted descriptively using qualitative methods, regarding philosophy and theology, then looking for other supporting sources. The results show that there is a close relationship between philosophy and theology. Philosophy can be used as a tool for theological reflection, while theology can provide a foundation for philosophical thinking.</em></p> <p> </p> <p><strong> </strong>Filsafat adalah sebuah kerangka berpikir untuk menemukan jawaban dari sebuah masalah, sedangkan teologi adalah sebuah upaya hidup menuju Tuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu, filsafat dan teologi adalah upaya hidup yang digunakan manusia untuk menemukan yang tak terbatas. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif, mengenai filsafat dan teologi, kemudian mencari sumber-sumber lain yang mendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara filsafat dan teologi. Filsafat dapat digunakan sebagai alat untuk refleksi teologi, sedangkan teologi dapat memberikan landasan bagi pemikiran filosofis.</p> Andri Togatorop, Juan Ananta Tan Copyright (c) 2024 Moriah: International Journal of Community Service https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/252 Thu, 30 May 2024 00:00:00 +0000 Peran Pendidikan Agama Kristen Bagi Pengembangan Spiritualitas Anak Jalanan Di Kota Ambon https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/248 <p>Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kehidupan anak jalanan di Lapangan Merdeka Kota Ambon. Fenomena anak jalanan merupakan suatu permasalahan yang membutuhkan penanganan dari banyak pihak, yaitu keluarga, gereja, dan lembaga kemasyarakatan. Banyak faktor yang mempengaruhi seorang anak berada di jalanan entah itu karena masalah keluarga, lingkungan, dan pendidikan. Keberadaan anak jalanan membangun beragam perspektif di tengah masyarakat, ada yang bisa menerima tetapi ada juga yang menolak karena dianggap mengganggu ketertiban masyarakat. Masyarakat tidak hanya terganggu dengan kehadiran mereka, tetapi juga dengan sikap dan perilaku dari anak jalanan yang dianggap kurang baik. Anak jalanan yang hidup di jalanan berusaha bertahan hidup dengan cara mencari nafkah sendiri di jalanan, dan membuat mereka bertumbuh dalam lingkungan yang kurang baik. Untuk itu dibutuhkan perhatian dan kerja sama yang baik dari semua pihak dalam membantu mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak jalanan, baik secara kognitif, afektif, psikomotor, dan spiritualitas-intelektual. Penelitian ini akan dikaji menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap anak jalanan di Lapangan Merdeka, Kota Ambon.</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>This study aims to obtain an overview of the lives of street children in Merdeka Square, Ambon City. The phenomenon of street children is a problem that requires attention</em> <em>from many parties, namely families, churches, and social institutions. Many factors influence a child to be on the streets, whether because of family problems, environment, or education. The existence of street children builds various perspectives in the community, some are biased to accept, but some refuse because they are considered disturbing to public order.</em> <em>The community is not only disturbed by their presence but also by their unfavorable attitudes and behavior.</em> <em>Street children who live on the streets trying to survive by earning their living and making them grow up in an unfriendly environment.</em> <em>For this reason, it requires good attention and cooperation from all parties in assisting in the growth and development of street children, both cognitively, affectively, psychomotor, and intellectually spiritual. This research will be studied using quantitative research methods by conducting interviews and observations of street children in Merdeka Square, Ambon City.</em></p> Rizky Rimona Lekatompessy, Jemmy Suhadi, Dantje Terno Sembel Copyright (c) 2024 Rizky Rimona Lekatompessy, Jemmy Suhadi, Dantje Terno Sembel https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/248 Thu, 30 May 2024 00:00:00 +0000 Implementasi Teologi Perjamuan Kudus Menurut Teologi Martin Luther bagi Gereja Banua Niha Keriso Protestan https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/259 <p><em>The understanding of Holy Communion has been degraded which is characterized by only ceremonial and routine so that in turn it does not experience and feel the significant meaning in the growth of faith in Jesus Christ. This article uses a qualitative methodology through field studies, interviews and valid data as well as other articles that support exploring the meaning of Holy Communion based on Lutheran theology. Luther's theology about the holy supper which is a symbol of the presence of Jesus Christ in atoning for the sins and transgressions of mankind. That is why before receiving the service of holy communion, first ask for forgiveness from God to be worthy of receiving blessings through holy communion so that you experience an increase in faith in God.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p>Pemahaman tentang perjamuan kudus mengalami degadrasi yang ditandai dengan hanya seremonial dan rutinitas sehingga pada gilirannya tidak mengalami dan merasakan makna yang signifikan dalam pertumbuhan iman kepada Yesus Kristus. Tulisan ini dengan metodologi kualitatif melalui studi lapangan, wawancara dan data yang valid serta artikel lainnya yang mendukung dalam mengekplore tentang makna perjamuan kudus berdasarkan teologi lutheran. Teologi Luther tentang perjamuan kudus yang merupakan simbol kehadiran Yesus Kristus dalam menebus dosa dan pelanggaran umat manusia. Itu sebabnya sebelum menerima pelayanan perjamuan kudus maka sebelumnya memohon pengampunan dari Tuhan guna melayakkan untuk menerima berkat melalui perjamuan kudus sehingga mengalami peningkatan iman kepada Tuhan</p> Arif Yupiter Gulo Copyright (c) 2024 Arif Yupiter Gulo https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/259 Wed, 28 Aug 2024 00:00:00 +0000 Intensitas Doa Puasa Dalam Meningkatkan Spiritualitas Orang Kristen https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/249 <p><em>Fasting prayer is a means to get closer to God as well as to ask for God's power or protection, even to improve spiritual life. The difficulties and challenges of life also encourage people to look for ways to be happy and free from stress and suffering. Many believers are still shallow in their understanding of the benefits of fasting prayer, so very few are interested in running it. The Bible presents facts about the lives of individuals and nations restored through fasting prayer. This study aims to analyze fasting prayer in increasing spirituality, especially for Christians. The writing method used is descriptive qualitative research by analyzing library data in accordance with the title of the study. The result of this paper is that it is found that the intensity of fasting prayer brings the spiritual life of Christians into a growth process that involves God. In other words, aspects of spirituality, both belief in God, the purpose and meaning of life, as well as hope in difficult times, will increase</em><em>.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>Doa Puasa merupakan sarana untuk mendekatkan diri pada Tuhan juga untuk meminta kuasa atau perlindungan Allah, bahkan untuk meningkatkan kehidupan spiritualitas. Kesulitan serta tantangan hidup turut mendorong manusia untuk mencari cara agar dapat bahagia serta terlepas dari tekanan dan penderitaan. Banyak orang percaya yang masih dangkal pemahamannya terhadap manfaat doa puasa, sehingga sangat sedikit yang berminat menjalankannya. Alkitab menyuguhkan fakta akan kehidupan individu maupun suatu bangsa yang dipulihkan melalui doa puasa. Kajian ini bertujuan untuk menganalisa doa puasa dalam meningkatkan spiritualitas terkhususnya bagi orang Kristen. Metode penulisan yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menganalisis data-data pustaka yang sesuai dengan judul penelitian. Hasil dari penulisan ini yaitu ditemukan bahwa intensitas doa puasa membawa kehidupan spiritual orang Kristen ke dalam proses pertumbuhan yang melibatkan Tuhan. Dengan kata lain aspek spiritualitas baik keyakinan kepada Tuhan, tujuan dan makna hidup maupun harapan di masa sulit akan meningkat.</p> Trisvanti Iswari Mustamu Copyright (c) 2024 Trisvanti Iswari Mustamu https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://jurnal.moriah.ac.id/index.php/moriah/article/view/249 Thu, 30 May 2024 00:00:00 +0000